Namun, banyak dari pengguna yang secara tidak langsung berkontribusi terhadap penurunan performa PC atau laptop mereka. Hal-hal sepele seperti terlambat membersihkan komponen komputer bisa berujung pada menurunnya kemampuan atau kerusakan komponen. Pada akhirnya, bukan hanya performa yang dikorbankan, uang dalam jumlah yang tidak sedikit pun harus dikeluarkan untuk membuat komputer kembali seperti semula atau mungkin membeli dengan yang baru.
Untuk menghindari hal tersebut, terdapat beberapa tips perawatan berkala yang dapat membantu komputer memproduksi 'tenaga' maksimal dan bisa lebih awet. Dan berikut ini adalah 6 tips perawatan penting yang terkadang dilupakan oleh pemakai komputer dan laptop.
1. Unistall program-program lama yang sudah tidak digunakan
Terkadang banyak pengguna yang tidak menyadari jika mereka telah menginstal terlalu banyak program dan jarang menggunakannya. Menumpuknya program-program tua yang tidak berguna juga bisa membuat komputer kehilangan performa terbaiknya.
Sayangnya, menghapus atau uninstal program-program tersebut tidaklah cukup. Sebab, besar kemungkinan mereka masih menyisakan file-file sampah yang pada akhirnya tetap memenuhi memori.
Anda bisa mengunduh aplikasi Revo Uninstaller untuk melakukan uninstal program sekaligus menghapus file-file sisa yang ditinggalkannya. Revo Uninstall tersedia dalam versi gratis dan berbayar. Untuk pengguna komputer rumahan, mengunduh versi gratis dari aplikasi tersebut sudah sangat cukup untuk menjaga performa komputer di rumah.
Sedangkan untuk pengguna komputer skala kantor ada baiknya menginstal versi Pro dengan harga Rp 460 ribuan.
2. Bersihkan komponen komputer atau laptop secara teratur
Debu adalah musuh dari komponen komputer desktop maupun laptop. Setelah pemakaian dalam jangka waktu tertentu kita pasti akan menemukan beberapa komponen tertutupi oleh debu. Hal ini lebih sering menimpa komputer berbasis dekstop.
Meskipun terkesan sepele debu yang menebal di luar komponen komputer dapat menyebabkan kenaikan suhu yang biasa disebut 'overheating'. Untuk mengatasi hal tersebut, pengguna perlu membersihkan komputer dengan cara membongkar CPU atau laptop. Di pasaran, kini sudah banyak dijual alat pembersih debu kalengan yang bisa menjangkau bagian-bagian tersembunyi dan menghilangkan debu yang ada.
Ketika menggunakan alat penyemprot udara tersebut, sebaiknya menjaga jarak dengan komponen komputer agar tidak merusak bagian-bagian yang rawan terlepas. Pada laptop, kegiatan pembersihan ini cukup sulit, sehingga disarankan untuk meminta bantuan tukang servis.
Tetapi jika Anda memang berniat melakukannya sendiri, hal pertama yang harus dilakukan adalah memutus sumber listrik seperti charger atau baterai terlebih dulu sebelum mencopot baut di bagian bawah laptop. Setelah itu, Anda baru bisa menyemprotkan udara dari kaleng pembersih tersebut. Perlu diperhatikan bila membongkar laptop bisa merusak garansi yang diberikan.
3. Terus update OS dan software dengan yang terbaru
Tips yang ketiga ini mungkin salah satu yang sering dilupakan dan ditakuti oleh para pengguna komputer, laptop, hingga pengguna perangkat mobile seperti smartphone dan tablet sekalipun. Padahal, untuk memberikan performa puncak, software perangkat komputasi harus terus di-update.
Untuk perangkat berbasis Windows, mungkin update akan bisa langsung diunduh dan di-instal ketika terdapat koneksi internet. Namun, permasalahan muncul ketika tidak sedikit pengguna yang mematikan fitur update otomatis, terutama ketika menghindari terdeteksinya sistem operasi yang tidak original.
Celakanya, komputer akan menjadi rentan terkena serangan virus atau bahkan diretas ketika memutuskan untuk tidak menginstal update yang diberikan. Mengingat kebanyakan produsen piranti lunak memberikan update software untuk mengatasi masalah-masalah keamanan. Tidak sedikit update yang memberikan penyempurnaan software dari bug-bug tertentu untuk meningkatkan performa.
Oleh sebab itu, ada baiknya pengguna terus melakukan cek update secara manual bila ditemukan masalah-masalah terkait sistem operasi dan program-program lain yang terdapat perangkat komputer.
4. Membersihkan memori penyimpanan
Komputer atau laptop yang telah digunakan dalam jangka waktu yang lama seringkali menyimpan banyak file-file yang sudah tidak digunakan. File-file bekas yang menumpuk sering membuat pemrosesan data terlalu berat dan berujung pada menurunnya performa komputer.
Jika Anda menggunakan sistem operasi Windows, terdapat program pembersih memori 'Disk Cleanup' untuk membantu menyelesaikan tugas tersebut. Sayangnya fitur Disk Cleanup seringkali diabaikan.
Untuk menjalankan program ini di OS Windows 7 ke atas, Anda bisa mengklik kanan di 'Computer', lalu pilih opsi 'Properties'. Setelah itu, pilih 'Disk Cleanup' dan tunggu beberapa saat karena fitur tersebut tengah memindai file-file sampah yang ada di komputer Anda. Di akhir pemindaian, Anda bisa melihat berapa banyak kapasitas penyimpanan yang bisa digunakan kembali setelah file-file tersebut dihapus.
Perlu diperhatikan bila Anda harus melakukan cek terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membersihkan file-file yang akan dihapus. Hal ini untuk memastikan tidak ada file penting yang ikut terhapus. Setelah selesai, tinggal klik 'OK' dan file-file sampah akan dihapus secara permanen. Cara ini terkadang mampu membersihkan memori penyimpanan hingga bergiga-giga data.
5. Mem-backup data penting secara teratur
Pernah kah Anda melihat atau mendengar orang menangis ketika hard disk komputer atau laptop mereka rusak? Hal itu terjadi karena mereka tidak pernah menyimpan ulang atau mem-backup data penting di media penyimpanan lain.
Sebelum semuanya terlambat, terdapat tiga cara backup yang bisa dilakukan untuk melindungi data penting di komputer. Cara pertama adalah memiliki memori eksternal, seperti hard disk eksternal, untuk mem-backup langsung data dari komputer. Metode ini menjadi salah satu yang sering dilakukan oleh pengguna komputer di Indonesia.
Cara kedua adalah dengan melakukan backup via internet lewat media penyimpanan awan seperti OneDrive atau Dropbox. Laptop-laptop Chrome buatan Google menjadi salah satu produsen yang getol mempromosikan backup online via 'Cloud' buatan mereka, Google Drive.
Jika cara-cara tersebut kurang bisa diaplikasikan, terdapat opsi lain, yaitu dengan cara mem-backup data memakai sistem offline berupa layanan khusus seperti Chrashplan dan Blackblaze.
6. Rutin melakukan checkup terhadap hard disk
Tips yang satu ini sebaiknya dilakukan setelah komputer dan laptop sudah berumur bulanan hingga tahunan. Pengguna disarankan untuk melakukan pemeriksaan terhadap hard disk untuk menemukan kerusakan dan memperbaikinya. Sistem operasi Windows sendiri sudah mempunyai fitur untuk melakukan checkup hard disk sejak Windows XP.
Tool yang bisa diaktifkan lewat 'Comment Promp' tersebut akan menginspeksi file-file sistem yang penting, termasuk file yang diproteksi oleh sistem operasi Windows sendiri. Untuk mengaktifkannya, Anda bisa mengakses Comment Promp dan mengetik 'sfc/scannow'.
Setelah meng-klik enter, maka secara otomatis hard disk akan dipindai. Waktu yang dibutuhkan untuk sekali pemindaian tergantung dari ukuran hard disk sendiri, semakin besar kapasitasnya akan semakin lama waktu yang diperlukan.
Guna memastikan bahwa hard disk Anda benar-benar 'sehat', fitur lain seperti 'Disk Error' bisa digunakan. Cukup klik kanan 'Computer' atau 'Local Disk C' dan pilih opsi 'Properties'. Setelah itu, pada menu 'Tools' Anda bisa mengaktifkan perintah 'Check' di bagian 'Error Checking'.
Rutin melakukan hal ini bisa meningkatkan umur dari hard disk Anda dan mencegah terjadinya 'bad sector' yang seringkali berujung pada rusaknya hard disk secara permanen.
Sumber : Merdeka
1.jpg)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus@bopelnews
BalasHapusBopelnews Menyediakan Berita Seputar Sepak Bola Terlengkap Dan Terupdate
Yuk baca sekarang juga berita- berita hangat seputar sepak bola dunia