Cabai rawit atau cabai kathur, adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia dinamakan cili padi, di Filipina siling labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu. Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau bird's eye chili pepper.

Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varietas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 - 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.

Terdapat peribahasa Indonesia "kecil-kecil cabai rawit" (Malaysia: kecil-kecil cili padi), yang artinya kecil-kecil tapi pemberani.

Sebuah cabai rawit memiliki 26 kandungan nutrisi yang berbeda-beda, seperti Zinc, Selenium, Kalsium, Magnesium, Vitamin A, Vitamin C dan banyak lagi.

Ada beberapa varietas cabai, yaitu cabai merah besar, cabai merah keriting dan cabai rawit. Kita tahu semuanya pedas, namun yang paling pedas adalah cabai rawit. Untuk itulah kenapa Cabai rawit disebut sebagai rajanya rempah-rempah.  Tahukah Anda bahwa kenapa cabai rawit  itu bisa memberikan rasa yang sangat pedas. Rasa pedas yang berasal dari cabai berasal dari zat yang disebut capsaicin, dan kandungan terbanyak ada pada cabai rawit.

Sifat-sifat yang diberikan oleh zat capsaicin pada Cabai rawit adalah anti inflamasi , anti – alergi, anti jamur dan anti iritasi. Cabai rawit juga mengandung beberapa vitamin seperti vitamin A, vitamin B6 dan vitamin C , dan betakaroten. Mineral yang ada pada cabai rawit adalah, mangan dan kalium, yang semuanya baik untuk kesehatan. Cabai rawit ada yang dalam bentuk bubuk, namun yang segar tentu lebih baik jika memungkinkan didapat.

Manfaat Cabai rawit

Ada beberapa khasiat manfaat cabai rawit yang tak banyak diduga oleh kebanyakan orang. Bahkan juga dapat mencegah kanker!.. Berikut ada 12 manfaat yang bisa diperoleh dari mengkonsumsi cabai rawit yang sangat pedas :

1. Mempercepat metabolisme tubuh
Cabai rawit bisa mempercepat metabolisme tubuh Anda. Oleh karena itu berbahagialah bagi Anda yang tahan dengan rasa pedas cabai rawit. Karena mempercepat metabolisme tubuh, maka cabai rawit termasuk makanan yang dapat membantu menurunkan berat badan.

2. Menjaga kesehatan jantung
Cabai rawit juga berguna bagi jantung Anda, karena dapat mencegah serangan jantung yang mematikan dalam hitungan detik. Hal ini karena karakteristik cabai rawit yang dapat membuka arteri di jantung.

3. Membantu  pertumbuhan rambut
Cabai rawit juga dapat membantu pertumbuhan rambut Anda. Salah satu alasan utama dari masalah kebotakan adalah karena penurunan sirkulasi darah(darah tak lancar). Cabai rawit bila dioleskan pada kulit kepala akan meningkatkan sirkulasi darah, dan dengan demikian dapat membantu pertumbuhan rambut. Memang hal ini akan menyebabkan iritasi pada kulit kepala, akan tetapi ini akan memberikan manfaat yang baik.

4. Membantu meringankan rasa nyeri
Cabai rawit dapat membantu menghilangkan rasa sakit. Banyak orang yang menderita sakit kepala, dan mengkonsumsi cabai rawit akan memberikan manfaat untuk mengurangi rasa sakit kepala migren. Makan cabai juga akan membantu orang yang menderita gejala sinus. Cabai rawit juga dapat membantu untuk mengurangi sakit gigi dan sakit gusi.

5. Membantu menurunkan berat badan
Cabai rawit juga memiliki kemampuan untuk membantu menurunkan berat badan. Hal ini karena capsaicin yang pedas pada cabai rawit akan membakar lemak, dan mengeluarkannya bersama keringat. Selain itu juga karena cabai rawit yang membantu meningkatkan metabolisme tubuh, yang juga dapat menurunkan berat badan lebih cepat. Makan cabai rawit juga akan menurunkan nafsu makan, sehingga cocok jika anda ingin membatasi makan saat diet.

6. Meredakan sakit tenggorokan
Cabai rawit juga dapat membantu meredakan sakit tenggorokan. Campur cabai rawit dengan air, dan gunakan berkumur. Prosedur ini akan membantu memulihkan sakit tenggorokan dengan cepat.

7. Mencegah tekanan darah tinggi
Cabai rawit dapat membantu melancarkan peredaran darah, dengan cara mengurangi pembentukan dan penggumpalan darah. Oleh karena itu, cabai rawit adalah obat yang alami yang dapat membantu mengurangi dan mencegah tekanan darah tinggi.

8. Membantu menyembuhkan infeksi
Cabai rawit juga membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit akibat infeksi , karena cabai memiliki sifat antijamur.

9. Membantu menyembuhkan luka usus
Cabai rawit juga dapat membantu menyembuhkan luka usus, yang dikarenakan pergerakan peristaltik saat menjalankan proses pencernaan. Sehingga cabai akan memberikan manfaat kepada kesehatan pencernaan, dan membantu menyembuhkan berbagai masalah pada usus.

10. Mencegah kanker
Manfaat yang paling penting dari mengkonsumsi cabai rawit adalah membantu mengurangi resiko kanker, serta dapat menghambat perkembangan sel kanker paru-paru dan kanker pankreas. Senyawa cabai rawit yang berkemampuan untuk ini tak lain adalah capsaicin yang memberikan rasa pedas. Proses ini dikenal dengan sebutan apoptosis.

11. Membantu dalam alergi
Cabai rawit memiliki sifat anti-inflamasi, yang membantu dalam kondisi alergi kulit. Hal ini juga membantu untuk meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh kondisi arthritis

12. Membantu mengobati pilek dan flu
Cabai rawit membantu mengurangi pembentukan lendir padat yang menyebabkan pilek dengan adanya zat capsaicin yang terkandung di dalamnya, sehingga cabai rawit dapat juga melegakan hidung tersumbat.

Perhatian
Rasa pedas pada cabai rawit bersifat iritan, dan dapat memperparah kondisi sakit lambung kronis. Untuk orang yang sehat, sebaiknya tidak berlebihan dalam mengkonsumsi cabai rawit. Efek samping karena kebanyakan makan cabai rawit adalah rasa mulas, sakit perut, diare, sering BAB dan panas pada anus.

Tips: Jika merasa kepedasan setelah makan cabai, bisa diikurangi dengan minum yogurt segera. Atau bisa minum air yang hangat-hangat kuku. Air hangat memang seketika seperti menambahkan rasa pedas, namun akan lebih cepat meredakannya dari pada minum air dingin.

Referensi : CaraKhasiatManfaat
Pesawat tempur TNI AU
Hari ini, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) merayakan hari jadinya yang ke-69 tahun. Pasukan udara dengan semboyan Swa Bhuwana Paksa ini menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 TNI AU Tahun 2015 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Setelah melalui beberapa masa kelam, krisis moneter hingga embargo militer yang dilancarkan AS sempat melemahkan kekuatan udara yang dimiliki Indonesia. Setelah perekonomian mulai membaik, Indonesia lantas menjajaki sejumlah pembelian alutsista baru.

Penjajakan pertama dilakukan akhir April 2003 saat Presiden Megawati Soekarnoputri menandatangani MoU dengan Rusia untuk pembelian empat jet tempur Sukhoi jenis Su-27. Pembelian dilakukan dengan sistem barter, di mana Indonesia membayar dengan produk-produk pertanian dan unggulan.

Berikut 4 jet tempur yang jadi andalan TNI AU saat ini :

1. F-16 Fighting Falcon


TNI AU memiliki 12 unit jet tempur F-16 Fighting Falcon Block 15 A/B OCU. Jumlah ini bertambah dengan datangnya dua dari 12 pesawat F-16 varian C/D 52ID ke pangkuan ibu pertiwi. Secara kasat mata, fisik dan berat kotor maksimum hingga mesin kedua varian pesawat ini tidak jauh berbeda.

Perbedaan itu nampak ketika kedua pesawat ini beradu kecepatan, di mana F-16 C/D Blok 52 memiliki daya dorong yang lebih besar, mampu senjata lebih berat dan terbang lebih jauh. Namun dalam close combat atau pertempuran udara jarak pendek maka pesawat F-16 Block 15 A/B OCU memiliki kelincahan yang lebih baik dari F-16 Blok 52.

Untuk urusan pertempuran udara dengan rudal jarak pendek AIM-9 Sidewinder P-4/L/M dan IRIS-T (NATO) serta rudal jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C jelas pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU tidak kalah dengan pesawat F-16 C/D Block 50/52. Sedangkan serangan darat dan perairan, F-16 ID mampu menggotong persenjataan kanon 20 mm, bomb standar MK 81/82/83/84, Laser Guided Bomb, JDAM (GPS Bomb), rudal AGM-65 Maverick, rudal AGM-84 Harpoon (anti kapal), rudal AGM-88 HARM (anti radar).

Pesawat ini juga mampu menggunakan navigation dan targeting pod untuk operasi malam hari serta misi Supression Of Enemy Air Defence (SEAD) menghancurkan pertahanan udara musuh. Improved Data Modem memungkinkan penerbang melakukan komunikasi tanpa suara hanya menggunakan komunikasi data dengan pesawat lain dan radar darat, radar laut atau radar terbang.

TNI AU mengklaim upgrade Pesawat F-16 C/D 52ID tidak main-main karena mengejar kemampuan setara dengan Block 52. Semua pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU juga menjalani modifikasi struktur rangka pesawat dengan program Falcon STAR (Structural Augmentation Roadmap) sehingga umur rangka pesawat menjadi lebih dari 10.000 jam.

Hal ini memungkinkan pesawat dipakai selama 10 tahun lagi sebelum menjalani Dervice Life Extension Program (SLEP) yang mampu menambah umur rangka pesawat sekitar 2000 jam atau 10 tahun masa pakai.

2. Sukhoi Su-27 SK/SKM


Selain F-16, TNI AU diperkuat 2 unit Su-27 SK dan 3 unit Su-27 SKM. Su-27 SK merupakan varian yang dibuat ketika Uni Soviet masih berdiri. Pesawat berkursi satu ini memiliki peningkatan mesin berupa AL-31F turbofans yang terpasang di kedua sisinya. Dengan demikian, jet ini mampu melesat dengan kecepatan maksimal 2.500 km per jam.

Sementara, Su-27 SKM merupakan varian teranyar yang merupakan perbaikan dari Su-27 SK, dengan beberapa peningkatan di dalam kokpit, serta self-defense electronic countermeasures (ECM) dan bisa melakukan pengisian ulang di udara.

Dibanding pendahulunya, Su-27 SKM tidak lagi hanya berkemampuan air to air, tetapi juga air to ground. Sejumlah panel kuno di dalam kokpit juga digantikan dengan avionik layar kaca berupa tiga MLD (Multifunction Liquid-crystal Displays) serta HUD (Head-Up Displays).

Sistem navigasi mengalami peningkatan dan diintegrasi dengan sistem satelit GLONASS dan NAVSTAR. Varian ini juga menggunakan Sistem Peringatan Radar untuk memandu rudal antiradiasi KH31P.

Peningkatan IRST (Infrared Search and Track Devise) dengan penjejak laser untuk melepaskan rudal laser-beam riding juga dilakukan. Su-27 SKM ini dapat membawa rudal air to air RVV-AE active radar homing, rudal air to ground Kh-29T(TE), Kh-29L, Kh-31P, Kh-31A, serta bom berpemandu KAB-500Kr dan KAB-1500Kr.

3. Sukhoi Su-30MK/MK2


Sukhoi Su-30 merupakan pesawat tempur yang dikembangkan oleh Rusia sejak 1996. Sejumlah pengamat penerbangan menyebut pesawat ini bisa dibandingkan dengan F/A-18E/F Super Hornet and F-15E Strike Eagle buatan Amerika Serikat.

Secara fisik, pesawat ini merupakan pengembangan dari Su-27UB di antaranya seri Su-30K dan Su-30MK. Konsep awal pembuatan pesawat ini tak lepas dari upaya Uni Soviet untuk menyaingi F-14 Tomcat, F-15 Eagle, F-16 Fighting Falcon, dan F/A-18 Hornet.

Saat ini, TNI AU telah memiliki dua unit Su-30MK dan sembilan unit Su-30MK2. Su-30MK2 memiliki peran multifungsi dan dirancang untuk mendapatkan keunggulan udara, termasuk dalam pertempuran jarak menengah dan dogfights, dan menghancurkan target dengan semua jenis senjata.

Untuk sistem senjata, dua varian ini dilengkapi built-in GSH-301 30-mm automatic single-barrel dengan beban amunisi dari 150 putaran. Termasuk membawa 12 jenis persenjataan yang terdiri dari rudal, roket dan bom yang dipasang secara eksternal di bawah sayap dan bodi pesawat.

Pesawat ini bisa memuat rudal jarak menengah, rudal permukaan, bom udara, hingga bom nuklir.

4. KAI T-50 Golden Eagle


KAI-50 Golden Eagle sebelumnya dipakai sebagai pesawat latih supersonik canggih, kini ditingkatkan menjadi jet tempur multiperan. Di Indonesia, pesawat ini diberi nama resmi T-50i, di mana fungsinya adalah untuk pesawat latih tempur. TNI AU saat ini memiliki 16 unit KAI T-50.

Di sisi persenjataan, pesawat ini bisa dilengkapi kanon 20 mm General Electric M61 Vulcan dengan 205 peluru. Kemudian rudal udara ke udara pencari panas AIM-9 Sidewinder yang dipasangkan pada setiap rel di ujung sayap, serta rudal-rudal yang lain bisa dipasang di bawah sayap.

Sumber : Merdeka
Amerika Serikat dikenal punya beberapa pasukan khusus antiteror yang cukup dikenal dunia. Di antaranya Navy Seals dan Delta Force. Namun pasukan Kopassus TNI AD tak mau meniru gaya pasukan khusus AS.

Di akhir tahun 70an, pembajakan pesawat dan aksi terorisme marak di berbagai belahan dunia. TNI merasa perlu ada satuan khusus yang memiliki kemampuan antiteror dan pembebasan sandera. Satuan yang dipilih adalah Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopasandha). Alasannya, pasukan baret merah ini sudah memiliki kemampuan khusus dan kenyang dengan pengalaman operasi tempur.

Saat itu Letjen Benny Moerdani menjabat Asisten Intelijen Hankam sekaligus Kepala Pusat Intelijen Strategis. Dia memerintahkan Letkol Sintong Panjaitan mencari formula paling tepat untuk membangun pasukan antiteror Indonesia.

Namun Benny berpesan satu hal, jangan berlatih di Amerika Serikat. Alasannya, AS terlalu mengandalkan kecanggihan alat dan keunggulan teknologi.

"Hal ini dapat menyebabkan personelnya menjadi manja," kata Sintong.

Maka Sintong melakukan pengamatan ke sejumlah negara yang sudah memiliki pasukan antiteror. Dia mengikuti pasukan Special Air Service (SAS) di Inggris. Pasukan ini memang sudah jadi legenda pasukan elite. Sintong mempelajari cara-cara penanggulangan pembajakan pesawat udara.

Selain itu dia juga belajar pada Korps Commando Troepen kerajaan Belanda. Lalu pasukan khusus angkatan laut Prancis.

Tak ketinggalan dia juga belajar pada GSG-9 atau Grenzchutzsgruppe 9. Pasukan antiteror Jerman Barat itu namanya harum berkat keberhasilan membebaskan sandera di Mogadishu, Somalia.

Sementara di Asia, Sintong memilih pasukan khusus Korea Selatan. Kelebihannya, pasukan ini selalu melakukan latihan bela diri selama empat jam setiap hari jika tak sedang melakukan operasi.

Namun Sintong mengaku tak begitu terkesan dengan apa yang ditampilkan oleh pasukan elite setiap negara. Menurutnya, setiap misi pembebasan sandera rata-rata berada di tempat yang sudah dikuasai penuh. Misi berakhir setelah sandera diselamatkan.

Hal ini berbeda dengan latihan Sandi Yudha yang dilakukan Kopasandha. Pasukan yang kelak bernama Kopassus ini dilatih untuk membebaskan tawanan di tempat yang dikuasai musuh. Jadi setelah membebaskan tawanan, mereka juga harus memikirkan bagaimana cara meloloskan diri.

Maka Sintong meramu bagaimana latihan pasukan antiteror yang cocok untuk Indonesia. Belum rampung segala persiapan, tantangan sudah lebih dulu datang. 28 Maret 1981 pesawat DC-9 Woyla milik Garuda Indonesia dibajak dan diterbangkan ke Bandara Don Muang, Bangkok.

Operasi pembebasan sandera digelar tiga hari kemudian. Semua sandera berhasil diselamatkan hidup-hidup sementara beberapa pembajak ditembak mati. Operasi Woyla jadi sorotan dan membuktikan pasukan antiteror Indonesia yang baru seumur jagung sama hebatnya dengan para senior mereka di dunia.

Dalam penyerbuan ini pilot pesawat Garuda, Kapten Herman Rante dan salah satu anggota satuan Para-Komando Kopassandha, Achmad Kirang, meninggal dalam baku tembak yang berlangsung selama operasi kilat pembebasan pesawat tersebut.

Achmad Kirang meninggal tanggal 1 April dalam perawatan di RS Bhumibhol, Bangkok, begitu pula Captain Herman Rante, meninggal di Bangkok, enam hari setelah operasi penyergapan berlangsung.

Kelak Kopassus menamakan pasukan antiterornya dengan nama Sat-81 Gultor. Angka 81 ini diambil dari tahun terjadinya peristiwa Woyla.

Sumber : Merdeka
Facebook Follow me on Twitter! Follow me on Google+! Subscribe on Youtube! Subscribe to RSS Feed