Kesejahteraan bukan semata tentang kerja keras secara fisik dan jam kerja yang panjang. Ada banyak orang di luar sana yang meskipun bekerja 10-20 jam sehari, tetap jauh dari unsur sejahtera. Ini berarti bahwa selain kerja keras dan kerja cerdas, harus ada faktor lain yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan kita. Anda mungkin telah mendengar banyak cerita dan membaca banyak artikel tentang berpikir positif, hukum tarik-menarik dan teknik afirmasi. Semua ide dan sistem ini menggunakan prinsip yang sama, yaitu prinsip energi!
Kesejahteraan termasuk jenis energi yang mengalir ke orang-orang yang menyambutnya.
Menurut Guru Choa Kok Sui, “Uang seperti seorang wanita! Jika anda mengatakan anda tidak suka, dia akan pergi.”
Jadi salah satu persyaratan dasar untuk memiliki banyak uang adalah menyambutnya dengan tangan terbuka. Sering kali orang dalam spiritualitas memiliki pikiran negatif tentang uang. Ada banyak orang yang berpikir, “uang tidak baik,” “uang adalah sumber dari segala kejahatan”, oleh karenanya orang-orang spiritual cenderung tidak menjadi makmur atau sejahtera.
Coba pikirkan tentang hal ini: Seringkali kekurangan uang adalah sumber kejahatan! Dan jika uang berada di tangan orang yang tepat, maka dapat membantu dan menjangkau lebih banyak lagi, serta dapat digunakan untuk kebaikan umat manusia!
“Penggunaan modal yang paling mulia adalah bukan untuk membuat lebih banyak uang, melainkan membuat uang melakukan lebih banyak pekerjaan untuk kemajuan hidup.” – Henry Ford -
Jadi langkah pertama untuk mendapatkan lebih banyak kesejahteraan adalah menghapus “kemiskinan yang disadari” serta semua pikiran negatif tentang uang dan kesejahteraan. Setelah itu lanjut dengan langkah-langkah berikut ini :
1. Memberikan Uang
Jika anda melihat kehidupan banyak milyarder, anda dapat melihat sesuatu yang umum di dalamnya, yaitu mereka semua melakukan kegiatan amal!
Warren Buffett, David Geffen, Bill Gates, Michael Bloomberg dan George Kaiser adalah beberapa contoh diantaranya.
Berdasarkan “Hukum Sebab Akibat”, atau disebut juga “Hukum Karma” dalam literatur tradisional, dikatakan apa yang anda berikan, akan datang kembali kepada anda sepuluh kali lipat.
Jadi jika anda menginginkan uang, anda perlu memberikan uang kepada organisasi amal serta orang-orang yang membutuhkan, dan jumlah yang anda berikan harus proporsional dengan yang anda inginkan. Memberikan sumbangan atau zakat sebenarnya salah satu investasi tercepat dan paling dapat diandalkan untuk mendapatkan lebih.
Hukum Karma dapat dijelaskan dalam bahasa petani agar lebih mudah dimengerti: Seorang petani yang ingin memanen tanaman tertentu, harus menanam benih pertama kali. Petani tidak bisa berpikir alam semesta yang membuatnya panen terlebih dulu pertama-tama, baru setelah itu menanam bibit yang berasal dari panen tersebut! Teori ini tidak bekerja semacam itu.
Dalam ilmu kebatinan, Hukum Karma diyakini sangat tepat.
Anda mungkin bisa menerima atau menolak teori ini, tetapi Hukum Karma tidak peduli apakah kita percaya atau tidak. Hal ini persis sama seperti Hukum Gravitasi. Terserah kita untuk memanfaatkan gravitasi untuk kepentingan kita atau kita dikendalikan olehnya.
Jadi aturannya sangat sederhana, jika anda meginginkan uang, anda harus memberikan uang!
2. Jangan Mencuri
Mencuri menghasilkan karma negatif dari kemiskinan. Hindari mencuri baik secara fisik, emosional maupun mental.
Pada dasarnya kita tidak seharusnya mengambil hal-hal yang bukan milik kita. Mencuri uang adalah jenis yang sangat jelas dari kejahatan dan biasanya mudah dilakukan oleh kebanyakan orang, tetapi hati-hati juga terhadap pembajakan hak cipta, menyalahgunakan barang-barang kantor, menginginkan pasangan dan hal-hal lain yang sesungguhnya adalah milik orang lain.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa “menipu tidak pernah membawa sejahtera.”
Bahkan pikiran dan perasaan iri juga merupakan jenis mencuri karena mereka menciptakan bentuk-bentuk pemikiran yang menempel pada aura seseorang, dan menariknya kebawah.
Berhati-hatilah untuk semua pola perilaku ini!
Selain mencoba untuk menjadi tepat waktu dalam membayar hutang-hutang anda, jika anda memiliki bisnis juga coba untuk membayar staf anda dengan baik dan tepat waktu. Jika anda memiliki pembayaran untuk diselesaikan dan sewa untuk dibayar, lakukanlah dengan tepat waktu.
Jika anda menunda dalam membayar orang lain dan anda membayar kurang dari apa yang seharusnya anda bayar, maka uang akan datang kembali kepada anda dengan keterlambatan dan kurang dari yang diharapkan. Pembayaran yang kurang adalah juga bentuk dari mencuri.
3. Menabung dan Berinvestasi
Menabung adalah tindakan yang banyak orang gagal melakukannya dan justru dapat menyebabkan orang yang makmur menjadi bangkrut.
Ada pepatah mengatakan, “Seni bukanlah dalam menghasilkan uang, tetapi dalam menjaganya.”
Dianjurkan dari penghasilan anda untuk disimpan setidaknya 10%. Anda secara bertahap dapat meningkatkan tabungan bulanan anda sampai 30% setelah anda membayar semua hutang anda. Pada akhirnya “setiap sesen yang ditabung adalah sesen yang dihasilkan”
Apa yang dapat membantu anda agar dapat menabung lebih baik dan menghindari menggunakan uang yang disimpan adalah dengan membuka rekening bank yang terpisah untuk tabungan anda, jika tidak maka ada kecenderungan untuk menghabiskan tabungan anda pada saat susah.
Dengan mempraktekkan ilmu memberi dan berzakat, dalam waktu beberapa bulan atau tahun anda mulai melihat uang mengalir kepada anda seperti sungai. Kesalahan banyak orang di sini adalah membeli mobil dan rumah mahal melalui angsuran, yang membuat mereka memiliki banyak utang bulanan. Hal ini jelas mempengaruhi kemampuan sedekah dan menabung.
Ketika sedekah atau zakat dihentikan, pendapatan mereka akan berkurang secara bertahap. Apa yang tersisa adalah penghasilan yang berkurang dan lebih banyak utang.
Jangan jatuh ke dalam perangkap ini!
Bersikaplah realistis. Sebelum menggunakan uang, pikirkan dan analisa terlebih dahulu.
Selain menabung, dianjurkan juga untuk berinvestasi. Investasi memberikan kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih banyak, namun cobalah untuk tetap menjaga likuiditas setiap saat. Pernahkah anda mendengar orang mengatakan “orang miskin semakin miskin dan yang kaya semakin kaya.”
Jika anda berinvestasi dalam bisnis yang tepat, maka akan lebih banyak uang datang kembali kepada anda. Tapi sebelum anda berinvestasi, lakukan penilaian risiko dan buat keputusan yang tepat. Pikirkan tentang situasi terburuk. Jika ada yang salah, anda dapat menangani risiko-risiko tersebut?
Jika anda ingin memulai bisnis anda sendiri, hitung secara teliti mengenai biaya dan keuntungan. Salah satu masalah umum dalam bisnis adalah ketidakmampuan untuk menghitung keuntungan dan pengeluaran, sehingga seringkali justru terjadi kerugian, karena biaya yang lebih besar dibanding keuntungan yang diperoleh.
Cobalah untuk memulai bisnis anda dari modal milik anda sendiri. Jika bisnis anda telah berkembang dan membutuhkan tambahan modal, baru anda mencari pendanaan dari luar.
4. Membeli Barang Kualitas Baik
Kualitas yang baik tidak selalu yang paling mahal!
Bahkan ini bukan soal membeli mahal atau tidak, yang terpenting adalah untuk membeli kualitas yang baik.
Ada pepatah yang mengatakan: “Saya tidak cukup kaya untuk membeli yang murah.”
Kedengarannya seperti sebuah paradoks namun ini adalah benar. Jika anda menggunakan uang anda untuk membeli barang-barang murah, anda mungkin perlu membeli lagi dalam beberapa bulan ke depan, karena mereka tidak akan bertahan cukup lama. Jadi lebih baik untuk membayar lebih mahal sekali, namun menghemat biaya di masa depan.
Lebih lanjut, membeli barang murah akan menyita waktu anda, dengan perbaikan dari waktu ke waktu dan kadang-kadang membuat frustrasi. Kenyataannya, barang murah akan menghabiskan biaya lebih banyak pada akhirnya.
Sebagaimana orang-orang Jerman katakan “apa yang murah adalah yang paling mahal!”
5. Buat Kesadaran Akan Kesejahteraan
Kesadaran akan kesejahteraan pada dasarnya adalah apa yang membantu anda menarik uang.
Dalam rangka mendapatkan uang lebih banyak, kita perlu mengubah sikap terhadap hal tersebut.
Jika anda adalah salah satu dari sekelompok orang yang tidak dapat meminta uang untuk semua pekerjaan atau jasa yang telah anda lakukan, atau anda merasa bersalah tentang hal itu, maka anda pada dasarnya memiliki apa yang disebut kesadaran akan kemiskinan. Jika anda pikir anda tidak bisa menjadi kaya, atau anda tidak pantas menjadi kaya, maka anda perlu untuk memperbaiki aspek ini. Jika anda berpikir memiliki banyak uang akan mempengaruhi karakter anda dan anda takut menjadi kaya, maka anda memiliki kesadaran akan kemiskinan. Sayangnya jenis sikap dan keyakinan ini lebih terlihat di antara orang-orang di jalan spiritual karena ada keyakinan lama yang mengatakan bahwa “kesejahteraan dan spiritualitas tidak datang bersama-sama.”
Jadi inilah saatnya untuk merevisi pola pikir kita. Uang pada dasarnya adalah suatu bentuk energi, yaitu energi yang berwujud dan netral; tidak baik atau buruk. Ini membawa kekuatan dan tentu saja tanggung jawab.
Pikirkan tentang hal ini, jika orang-orang spiritual mendapatkan lebih banyak kesejahteraan, bukankah mereka akan membantu lebih banyak orang yang membutuhkan? Bukankah mereka memberikan lebih banyak uang untuk amal, yang akan menghilangkan kemiskinan dari dunia? Dan bukankah mereka akan mendukung proyek-proyek kemanusiaan yang dapat lebih menguntungkan dunia?
Bahkan menurut salah satu guru spiritual dari waktu kita, Guru Choa Kok Sui, “Spiritualitas dan Materialisme adalah seperti dua sayap burung. Kita membutuhkan keduanya untuk terbang.”
Selain mengubah pola pikir kita, kita juga perlu meningkatkan penampilan kita. Ini bukan soal memakai kain dan aksesoris mahal, tetapi untuk memproyeksikan tampilan makmur atau sejahtera.
Berpakaian dengan baik, rapi dan bersih membantu kita untuk melihat lebih layak kepada orang lain dan diri kita sendiri. Hal ini juga meningkatkan kepercayaan diri kita.
Menggunakan afirmasi positif dapat lebih membantu kita menciptakan kesadaran akan kesejahteraan. Anda dapat membaca ini setiap hari:
“Saya sejatera dan bahagia, uang mengalir ke saya seperti sungai, hujan uang pada saya seperti air terjun, uang datang kepada saya dengan mudah dan berlimpah, maka jadilah!
---
Cobalah langkah-langkah di atas dan lihatlah bagaimana anda mengubah kapasitas penghasilan anda dalam beberapa bulan sampai beberapa tahun ke depan!
Langkah-langkah ini tidak ditulis oleh satu orang atau satu bangsa, telah banyak guru spiritual dan pengusaha sukses yang mengulangi kalimat tersebut berulang-ulang dari waktu ke waktu.
Jadi afirmasi tersebut bekerja. Intinya hanya berusaha dan jangan menyerah sampai anda melihat hasilnya!
Sumber : Aku Ingin SuksesTerima kasih telah mengunjungi dan membaca informasi : 5 Langkah Sederhana untuk Mendatangkan Kesejahteraan
Kesejahteraan termasuk jenis energi yang mengalir ke orang-orang yang menyambutnya.
Menurut Guru Choa Kok Sui, “Uang seperti seorang wanita! Jika anda mengatakan anda tidak suka, dia akan pergi.”
Jadi salah satu persyaratan dasar untuk memiliki banyak uang adalah menyambutnya dengan tangan terbuka. Sering kali orang dalam spiritualitas memiliki pikiran negatif tentang uang. Ada banyak orang yang berpikir, “uang tidak baik,” “uang adalah sumber dari segala kejahatan”, oleh karenanya orang-orang spiritual cenderung tidak menjadi makmur atau sejahtera.
Coba pikirkan tentang hal ini: Seringkali kekurangan uang adalah sumber kejahatan! Dan jika uang berada di tangan orang yang tepat, maka dapat membantu dan menjangkau lebih banyak lagi, serta dapat digunakan untuk kebaikan umat manusia!
“Penggunaan modal yang paling mulia adalah bukan untuk membuat lebih banyak uang, melainkan membuat uang melakukan lebih banyak pekerjaan untuk kemajuan hidup.” – Henry Ford -
Jadi langkah pertama untuk mendapatkan lebih banyak kesejahteraan adalah menghapus “kemiskinan yang disadari” serta semua pikiran negatif tentang uang dan kesejahteraan. Setelah itu lanjut dengan langkah-langkah berikut ini :
1. Memberikan Uang
Jika anda melihat kehidupan banyak milyarder, anda dapat melihat sesuatu yang umum di dalamnya, yaitu mereka semua melakukan kegiatan amal!
Warren Buffett, David Geffen, Bill Gates, Michael Bloomberg dan George Kaiser adalah beberapa contoh diantaranya.
Berdasarkan “Hukum Sebab Akibat”, atau disebut juga “Hukum Karma” dalam literatur tradisional, dikatakan apa yang anda berikan, akan datang kembali kepada anda sepuluh kali lipat.
Jadi jika anda menginginkan uang, anda perlu memberikan uang kepada organisasi amal serta orang-orang yang membutuhkan, dan jumlah yang anda berikan harus proporsional dengan yang anda inginkan. Memberikan sumbangan atau zakat sebenarnya salah satu investasi tercepat dan paling dapat diandalkan untuk mendapatkan lebih.
Hukum Karma dapat dijelaskan dalam bahasa petani agar lebih mudah dimengerti: Seorang petani yang ingin memanen tanaman tertentu, harus menanam benih pertama kali. Petani tidak bisa berpikir alam semesta yang membuatnya panen terlebih dulu pertama-tama, baru setelah itu menanam bibit yang berasal dari panen tersebut! Teori ini tidak bekerja semacam itu.
Dalam ilmu kebatinan, Hukum Karma diyakini sangat tepat.
Anda mungkin bisa menerima atau menolak teori ini, tetapi Hukum Karma tidak peduli apakah kita percaya atau tidak. Hal ini persis sama seperti Hukum Gravitasi. Terserah kita untuk memanfaatkan gravitasi untuk kepentingan kita atau kita dikendalikan olehnya.
Jadi aturannya sangat sederhana, jika anda meginginkan uang, anda harus memberikan uang!
“Tak seorang pun pernah menjadi miskin dengan memberi.”
– Anne Frank -
2. Jangan Mencuri
Mencuri menghasilkan karma negatif dari kemiskinan. Hindari mencuri baik secara fisik, emosional maupun mental.
Pada dasarnya kita tidak seharusnya mengambil hal-hal yang bukan milik kita. Mencuri uang adalah jenis yang sangat jelas dari kejahatan dan biasanya mudah dilakukan oleh kebanyakan orang, tetapi hati-hati juga terhadap pembajakan hak cipta, menyalahgunakan barang-barang kantor, menginginkan pasangan dan hal-hal lain yang sesungguhnya adalah milik orang lain.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa “menipu tidak pernah membawa sejahtera.”
Bahkan pikiran dan perasaan iri juga merupakan jenis mencuri karena mereka menciptakan bentuk-bentuk pemikiran yang menempel pada aura seseorang, dan menariknya kebawah.
“Ketidakmampuan untuk merasa senang ketika orang lain berhasil akan menarik anda ke bawah. Hindari perasaan iri”
– Guru Choa Kok Sui –
Berhati-hatilah untuk semua pola perilaku ini!
Selain mencoba untuk menjadi tepat waktu dalam membayar hutang-hutang anda, jika anda memiliki bisnis juga coba untuk membayar staf anda dengan baik dan tepat waktu. Jika anda memiliki pembayaran untuk diselesaikan dan sewa untuk dibayar, lakukanlah dengan tepat waktu.
Jika anda menunda dalam membayar orang lain dan anda membayar kurang dari apa yang seharusnya anda bayar, maka uang akan datang kembali kepada anda dengan keterlambatan dan kurang dari yang diharapkan. Pembayaran yang kurang adalah juga bentuk dari mencuri.
3. Menabung dan Berinvestasi
Menabung adalah tindakan yang banyak orang gagal melakukannya dan justru dapat menyebabkan orang yang makmur menjadi bangkrut.
Ada pepatah mengatakan, “Seni bukanlah dalam menghasilkan uang, tetapi dalam menjaganya.”
Dianjurkan dari penghasilan anda untuk disimpan setidaknya 10%. Anda secara bertahap dapat meningkatkan tabungan bulanan anda sampai 30% setelah anda membayar semua hutang anda. Pada akhirnya “setiap sesen yang ditabung adalah sesen yang dihasilkan”
Apa yang dapat membantu anda agar dapat menabung lebih baik dan menghindari menggunakan uang yang disimpan adalah dengan membuka rekening bank yang terpisah untuk tabungan anda, jika tidak maka ada kecenderungan untuk menghabiskan tabungan anda pada saat susah.
“Buatlah kehidupan keuangan anda secara otomatis sebagai bentuk menabung ‘paksa’.”
- Suze Orman –
Dengan mempraktekkan ilmu memberi dan berzakat, dalam waktu beberapa bulan atau tahun anda mulai melihat uang mengalir kepada anda seperti sungai. Kesalahan banyak orang di sini adalah membeli mobil dan rumah mahal melalui angsuran, yang membuat mereka memiliki banyak utang bulanan. Hal ini jelas mempengaruhi kemampuan sedekah dan menabung.
Ketika sedekah atau zakat dihentikan, pendapatan mereka akan berkurang secara bertahap. Apa yang tersisa adalah penghasilan yang berkurang dan lebih banyak utang.
Jangan jatuh ke dalam perangkap ini!
Bersikaplah realistis. Sebelum menggunakan uang, pikirkan dan analisa terlebih dahulu.
Selain menabung, dianjurkan juga untuk berinvestasi. Investasi memberikan kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih banyak, namun cobalah untuk tetap menjaga likuiditas setiap saat. Pernahkah anda mendengar orang mengatakan “orang miskin semakin miskin dan yang kaya semakin kaya.”
Jika anda berinvestasi dalam bisnis yang tepat, maka akan lebih banyak uang datang kembali kepada anda. Tapi sebelum anda berinvestasi, lakukan penilaian risiko dan buat keputusan yang tepat. Pikirkan tentang situasi terburuk. Jika ada yang salah, anda dapat menangani risiko-risiko tersebut?
Jika anda ingin memulai bisnis anda sendiri, hitung secara teliti mengenai biaya dan keuntungan. Salah satu masalah umum dalam bisnis adalah ketidakmampuan untuk menghitung keuntungan dan pengeluaran, sehingga seringkali justru terjadi kerugian, karena biaya yang lebih besar dibanding keuntungan yang diperoleh.
Cobalah untuk memulai bisnis anda dari modal milik anda sendiri. Jika bisnis anda telah berkembang dan membutuhkan tambahan modal, baru anda mencari pendanaan dari luar.
4. Membeli Barang Kualitas Baik
Kualitas yang baik tidak selalu yang paling mahal!
Bahkan ini bukan soal membeli mahal atau tidak, yang terpenting adalah untuk membeli kualitas yang baik.
Ada pepatah yang mengatakan: “Saya tidak cukup kaya untuk membeli yang murah.”
Kedengarannya seperti sebuah paradoks namun ini adalah benar. Jika anda menggunakan uang anda untuk membeli barang-barang murah, anda mungkin perlu membeli lagi dalam beberapa bulan ke depan, karena mereka tidak akan bertahan cukup lama. Jadi lebih baik untuk membayar lebih mahal sekali, namun menghemat biaya di masa depan.
Lebih lanjut, membeli barang murah akan menyita waktu anda, dengan perbaikan dari waktu ke waktu dan kadang-kadang membuat frustrasi. Kenyataannya, barang murah akan menghabiskan biaya lebih banyak pada akhirnya.
Sebagaimana orang-orang Jerman katakan “apa yang murah adalah yang paling mahal!”
5. Buat Kesadaran Akan Kesejahteraan
Kesadaran akan kesejahteraan pada dasarnya adalah apa yang membantu anda menarik uang.
Dalam rangka mendapatkan uang lebih banyak, kita perlu mengubah sikap terhadap hal tersebut.
Jika anda adalah salah satu dari sekelompok orang yang tidak dapat meminta uang untuk semua pekerjaan atau jasa yang telah anda lakukan, atau anda merasa bersalah tentang hal itu, maka anda pada dasarnya memiliki apa yang disebut kesadaran akan kemiskinan. Jika anda pikir anda tidak bisa menjadi kaya, atau anda tidak pantas menjadi kaya, maka anda perlu untuk memperbaiki aspek ini. Jika anda berpikir memiliki banyak uang akan mempengaruhi karakter anda dan anda takut menjadi kaya, maka anda memiliki kesadaran akan kemiskinan. Sayangnya jenis sikap dan keyakinan ini lebih terlihat di antara orang-orang di jalan spiritual karena ada keyakinan lama yang mengatakan bahwa “kesejahteraan dan spiritualitas tidak datang bersama-sama.”
Jadi inilah saatnya untuk merevisi pola pikir kita. Uang pada dasarnya adalah suatu bentuk energi, yaitu energi yang berwujud dan netral; tidak baik atau buruk. Ini membawa kekuatan dan tentu saja tanggung jawab.
“Kekayaan bukanlah untuk memberi makan ego kita, tapi untuk memberi makan yang lapar dan untuk membantu orang membantu dirinya sendiri.”
– Andrew Carnegie -
Pikirkan tentang hal ini, jika orang-orang spiritual mendapatkan lebih banyak kesejahteraan, bukankah mereka akan membantu lebih banyak orang yang membutuhkan? Bukankah mereka memberikan lebih banyak uang untuk amal, yang akan menghilangkan kemiskinan dari dunia? Dan bukankah mereka akan mendukung proyek-proyek kemanusiaan yang dapat lebih menguntungkan dunia?
Bahkan menurut salah satu guru spiritual dari waktu kita, Guru Choa Kok Sui, “Spiritualitas dan Materialisme adalah seperti dua sayap burung. Kita membutuhkan keduanya untuk terbang.”
Selain mengubah pola pikir kita, kita juga perlu meningkatkan penampilan kita. Ini bukan soal memakai kain dan aksesoris mahal, tetapi untuk memproyeksikan tampilan makmur atau sejahtera.
Berpakaian dengan baik, rapi dan bersih membantu kita untuk melihat lebih layak kepada orang lain dan diri kita sendiri. Hal ini juga meningkatkan kepercayaan diri kita.
Menggunakan afirmasi positif dapat lebih membantu kita menciptakan kesadaran akan kesejahteraan. Anda dapat membaca ini setiap hari:
“Saya sejatera dan bahagia, uang mengalir ke saya seperti sungai, hujan uang pada saya seperti air terjun, uang datang kepada saya dengan mudah dan berlimpah, maka jadilah!
---
Cobalah langkah-langkah di atas dan lihatlah bagaimana anda mengubah kapasitas penghasilan anda dalam beberapa bulan sampai beberapa tahun ke depan!
Langkah-langkah ini tidak ditulis oleh satu orang atau satu bangsa, telah banyak guru spiritual dan pengusaha sukses yang mengulangi kalimat tersebut berulang-ulang dari waktu ke waktu.
Jadi afirmasi tersebut bekerja. Intinya hanya berusaha dan jangan menyerah sampai anda melihat hasilnya!
“Apakah anda pikir anda bisa atau anda pikir anda tidak bisa, anda benar.”
– Henry Ford –
Sumber : Aku Ingin Sukses
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar yang Baik dan Bijaksana