Cecara garis besar, ekosistem dibedakan menjadi 2 macam, yaitu ekosistem air (akuatik) dan ekosistem darat (terestrial).
1. Ekosistem Air (Akuatik)
Ekosistem air merupakan ekosistem yang terdapat di perairan, baik itu perairan lotik maupun lentik. Perairan lotik adalah perairan dengan kondisi air yang mengalir, misalnya sungai. Adapun perairan lentik adalah perairan dengan kondisi air yang tenang, misalnya kolam, rawa, dan danau. Ekosistem air dibedakan menjadi 3 macam berdasarkan salinitasnya, yaitu ekosistem air tawar, air laut, dan air payau.
Ekosistem air tawar dibedakan menjadi 3 daerah , yakni :
Daerah Litoral : adalah daerah yang dangkal (daerah pinggir). Pada area ini sinar matahari dapat mencapai dasar.
Daerah Limnetik : adalah daerah terbuka yang mendapatkan sinar matahari secara efektif. Di daerah ini terjadi keseimbangan fotosintesis dan respirasi dari makhluk hidup yang menempatinya.
Daerah Profundal : adalah daerah di bawah daerah limnetik hingga dasar.
Berdasarkan salinitasnya, ekosistem ini dibedakan menjadi 3, yakni :
Oligohalin : adalah ekosistem estuari dengan salinitas rendah, yakni 0,25%.
Mesohalin dan Polihalin secara berturut-turut adalah ekosistem estuari dengan salinitas sedang dan tinggi, yakni berkisar antara 0,25%-1,6% dan lebih dari 1,6%.
Ekosistem air laut dibedakan ke dalam 4 daerah, yakni :
Daerah Litoral : adalah daerah yang berbtasan dengan darat.
Daerah Neritik : adalah daerah yang masih terjangkau sinar matahari pada bagian dasarnya. Kedalaman daerah ini kurang lebih 200 m.
Daerah Batial : dalah daerah dengan kedalaman antara 200-2.500 m.
Daerah Abisal : adalah daerah yang lebih dalam dan jauh dari darat (pantai).
2. Ekosistem Darat (Terestrial)
Ekosistem darat adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Ekosistem ini bermacam-macam, 3 diantaraya adalah ekosistem hutan hujan tropis, padang rumput dan gurun.
Terima kasih telah mengunjungi dan membaca informasi : Macam-macam Ekosistem
1. Ekosistem Air (Akuatik)
Ekosistem air merupakan ekosistem yang terdapat di perairan, baik itu perairan lotik maupun lentik. Perairan lotik adalah perairan dengan kondisi air yang mengalir, misalnya sungai. Adapun perairan lentik adalah perairan dengan kondisi air yang tenang, misalnya kolam, rawa, dan danau. Ekosistem air dibedakan menjadi 3 macam berdasarkan salinitasnya, yaitu ekosistem air tawar, air laut, dan air payau.
- Ekosistem air tawar
Sungai merupakan contoh ekosistem air tawar |
Daerah Litoral : adalah daerah yang dangkal (daerah pinggir). Pada area ini sinar matahari dapat mencapai dasar.
Daerah Limnetik : adalah daerah terbuka yang mendapatkan sinar matahari secara efektif. Di daerah ini terjadi keseimbangan fotosintesis dan respirasi dari makhluk hidup yang menempatinya.
Daerah Profundal : adalah daerah di bawah daerah limnetik hingga dasar.
- Ekosistem air payau
Berdasarkan salinitasnya, ekosistem ini dibedakan menjadi 3, yakni :
Oligohalin : adalah ekosistem estuari dengan salinitas rendah, yakni 0,25%.
Mesohalin dan Polihalin secara berturut-turut adalah ekosistem estuari dengan salinitas sedang dan tinggi, yakni berkisar antara 0,25%-1,6% dan lebih dari 1,6%.
- Ekosistem air laut
Laut memiliki salinitas yang sangat tinggi |
Daerah Litoral : adalah daerah yang berbtasan dengan darat.
Daerah Neritik : adalah daerah yang masih terjangkau sinar matahari pada bagian dasarnya. Kedalaman daerah ini kurang lebih 200 m.
Daerah Batial : dalah daerah dengan kedalaman antara 200-2.500 m.
Daerah Abisal : adalah daerah yang lebih dalam dan jauh dari darat (pantai).
2. Ekosistem Darat (Terestrial)
Ekosistem darat adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Ekosistem ini bermacam-macam, 3 diantaraya adalah ekosistem hutan hujan tropis, padang rumput dan gurun.
- Ekosistem hutan hujan tropis
Hutan-hutan di Indonesia merupakan jenis hutan basah |
- Ekosistem padang rumput
Ekosistem padang rumput didominasi oleh Graminae |
- Ekosistem gurun
Ekosistem gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Contoh ekosistem gurun yang terkenal adalah gurun Gobi (China), gurun Sahara (Afrika Utara), dan gurun Kalahari (Afrika Selatan).
Gurun Kalahari di Afrika Selatan |
Wilayah gurun sangat gersang dengan curah hujan rendah (250 mm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat mencolok. Suhu di siang hari sangat terik dan dapat mencapai 45oC, sedangkan pada malam hari + 20oC. Penguapan di daerah gurun sangat tinggi dan kelembapan udaranya sangat rendah. Vegetasinya berupa tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan panas, gersang, dan minim air. Adaptasi tumbuhan gurun terutama tampak pada kondisi daunnya yang berukuran kecil, berbentuk seperti duri, jumlahnya sedikit atau bahkan tidak berdaun, dan daunnya dilapisi dengan lilin. Selain itu, tumbuhan gurun memiliki akar yang panjang dan mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Contoh tumbuhan gurun adalah kaktus. Hewan yang hidup di gurun antara lain, unta, kadal, ular, hewan pengerat, dan kalajengking. Hewan gurun umumnya aktif untuk mencari makan di pagi atau malam hari.
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar yang Baik dan Bijaksana