Bumi kita sejatinya menyimpan berbagai benda yang sangat berguna, langka, sekaligus berbahaya. Ini tentunya memerlukan pengelolaan serta pemanfaatan yang baik. Selain itu, untuk mendapatkan benda-benda tersebut tak jarang seseorang harus mengeluarkan uang yang sangat banyak hanya untuk mendapatkannya dalam jumlah sedikit.
Salah satunya adalah Plutonium, zat radioaktif yang sering digunakan sebagai sumber reaksi kimia Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) tersebut dihargai hingga USD 4000 atau sekitar Rp 46,7 juta per gram-nya. Padahal, Plutonium merupakan zat berbahaya, mudah terbakar, sekaligus sangat mematikan meski hanya terkena paparannya.
Namun, di luar sana ternyata banyak terdapat benda-benda langka lain yang dihargai lebih mahal dari Plutonium. Berikut adalah kelima benda tersebut beserta penjelasan dan harganya.
1. Batu Taaffeite
Batu Taaffeite masih tergolong batuan mulia yang memiliki warna menarik, yakni ungu dan merah. Batu mulia ini pertama kali ditemukan pada tahun 1945 oleh Count Edward Taaffe, yang namanya dijadikan nama batu tersebut.
Keunikan dari batu ini terdapat di kemampuannya untuk membiaskan cahaya menuju dua arah. Batu Taaffeite pun dinobatkan sebagai satu-satunya batu mulia di dunia yang ditemukan dalam bentuk segi tertentu, terlihat seperti sudah terpotong, namun beberapa ditemukan dalam bentuk mirip batu kali.
Sampai saat ini, Srilanka dinyatakan sebagai penghasil utama batu Taaffeite. Meskipun Tanzania di Afrika pun sudah berhasil menambang batuan ini. Akibat kelangkaannya dan keunikannya, harga batu Taaffeite per gram mencapai USD 20.000 atau Rp 234 juta.
Keunikan lain dari Taaffeite adalah bahan penyusunnya yang terdiri dari Magnesium, Beryllium, dan Aluminium. Taaffeite juga diketahui sebagai batu mulia pertama yang sebagian besar tersusun dari Magnesium dan Beryllium. Fungsi utama dari batu Taaffeite sementara ini adalah perhiasan dan memiliki tingkat kekerasan di bawah batu Topaz.
2. Tritium
Kebocoran reaktor nuklir di Fukushima di Jepang saat tsunami terjadi di tahun 2011 silam telah membuat reaktor mengalami kebocoran dan melepaskan Tritium dalam jumlah yang besar ke alam bebas. Kontaminasi Tritium terhadap air dan tanah sendiri bisa mengancam kesehatan warga di sekitar reaktor tersebut.
Lalu apa sebenarnya Tritium itu? Pada dasarnya, Tritium adalah senyawa Hidrogen yang telah berubah menjadi zat radioaktif secara alami akibat radiasi matahari, sehingga sangat jarang ditemukan di alam. Namun, peneliti telah berhasil membuat Tritium lewat reaksi nuklir.
Tritium buatan manusia bisa dibanderol dengan harga USD 30.000 atau Rp 350 juta tiap gram-nya. Tritium juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi utama PLTN dan generator berbasis neuron.
Radiasi Tritium sejatinya tidak bisa menembus kulit manusia, sehingga tidak terlalu berbahaya saat mengalami kontak dengan tubuh. Tetapi, menghirup atau menelan Tritium akan langsung meradiasi dan meracuni tubuh cukup parah.
Uniknya, zat berbahaya ini bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai lampu 'abadi'. Tritium bisa memancarkan cahaya akibat reaksi kimia ketika dengan dicampur dengan zat lain. Reaksi kimia yang menyebabkan munculnya cahaya itu dapat bertahan dalam waktu yang sangat lama dan tidak memerlukan sumber energi tambahan lain seperti baterai.
3. Berlian
Batuan mulia yang satu ini pastinya dikenal oleh seluruh masyarakat dunia. Tidak hanya dikagumi atas keindahannya, berlian pun tergolong sebagai salah satu benda terkuat dan terkeras di dunia.
Proses penambangan berlian sejak dulu dikenal 'brutal' dan banyak membawa korban jiwa, terutama di daerah-daerah Afrika di mana banyak ditemukan berlian kualitas terbaik. Proses cutting berlian yang sangat rumit dan membutuhkan ketelitian tingkat tinggi akhirnya berdampak pada harganya yang bisa menembus USD 55.000 (Rp 642 juta) per gram.
Berlian merupakan material berbahan dasar karbon, mirip dengan arang yang bisa kita temukan di sisa pembakaran tanaman sehari-hari. Bedanya, berlian memiliki susunan atom karbon yang lebih rapi dan padat ketimbang arang. Alhasil, berlian yang super keras sering digunakan sebagai pisau untuk memotong logam dan benda keras lainnya.
4. Californium 252
Apakah Anda pernah menonton film superhero "Hulk"? Jika iya, pasti Anda sudah melihat sinar gamma yang meradiasi dan merubah 'Bruce Banner' menjadi monster hijau yang super.
Nah, Californium 252 adalah salah satu zat radioaktif yang sering digunakan untuk menghasilkan radiasi gamma. Dalam bidang militer, Californimum 252 biasanya dimanfaatkan untuk alat pendeteksi bahan peledak, ranjau, hingga peluru meriam yang belum sempat meledak. Kegunaan lain dari radiasi gamma Californium 252 adalah sebagai reaktor nuklir.
Meskipun dianggap sebagai zat radioaktif yang efisien dan murah, harga yang dibanderolkan untuk satu gram Californium 252 mencapai USD 27 juta atau Rp 315 miliar lebih! Californium 252 juga diketahui pertama kali dibuat oleh Stanley G. Thompson, Kenneth Street, Jr., Albert Ghiorso, dan Glenn T. Seaborg pada tahun 1950.
Beberapa data menunjukkan Californium 252 bisa digunakan untuk pengobatan kemoterapi pasien kanker. Namun, perlu diketahui paparan Californium 252 secara intens dapat menyebabkan kemandulan.
5. Anti-materi
Rekor benda termahal di dunia saat ini masih dipegang oleh anti-materi. Anti-materi adalah kumpulan partikel yang mempunyai muatan dan struktur yang berlawanan dengan seluruh partikel yang ada di bumi.
Zat super langka ini hanya bisa dibuat dengan cara menembakkan partikel ke sebuah logam dalam lorong yang panjangnya bisa bermil-mil. Sayangnya, anti-materi bisa dengan mudah lenyap hanya beberapa menit setelah diciptakan. Tetapi, hal tersebut tidak mampu menurunkan harga dari anti-materi. Bila benar-benar dijual, harga dari satu gram anti-materi bisa mencapai USD 6,25 triliun, setara dengan Rp 7.200 triliun.
Angka yang fantastis tersebut dilatar belakangi posisinya sebagai bahan bakar terkuat di dunia. Tubrukan partikel anti-materi dan partikel biasa dipercaya menghasilkan 100 persen energi murni dengan kekuatan melebihi bom nuklir. Satu gram anti-materi sanggup menghasilkan ledakan setara dengan bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, saat Perang Dunia ke-2.
Sumber : Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar yang Baik dan Bijaksana